DOKTER UMUM: Pengalaman Dokter Umum Puskesmas

Awal 2011 pertama kali penempatan CPNS adalah di Puskesmas Kedopok, sebuah puskesmas rawat jalan di Kota Probolinggo, dengan jumlah staf kurang lebih 50-an.

Puskesmas Kedopok Kota Probolinggo

Gedung Utama Puskesmas Kedopok Kota Probolinggo, tahun 2010

Pengalaman koas di Puskesmas Gondanglegi Kab. Malang cukup menjadi bekal berharga. Tidak perlu adaptasi lama, sudah terbiasa dengan tupoksi dokter umum di puskesmas.

ORIENTASI CPNS

Seminggu sebelum oerientasi CPNS, sowan dulu ke kapus (kepala puskesmas) saat itu, dr. Novi, dan berkenalan dengan staf puskesmas lain yang standby di beberapa ruangan. Sekaligus meminta tanda tangan kapus untuk beberapa dokumen yang harus diserahkan ke BKD.

puskesmas kedopok kota probolinggo sowan kapus

Para calon staf baru Puskesmas Kedopok, sowan kapus

Program orientasi CPNS dilaksanakan di kantor kelurahan se-Kota Probolinggo selama sebulan, dibagi dengan sistem campuran dari satker lain, sehingga jam masuk-pun mengikuti jam kerja kelurahan. Saya mendapat tempat di Kelurahan Sumberwetan yang berbatasan wilayah dengan kabupaten, jadi wilayah kota "rasa" kabupaten.

Pekerjaan di kelurahan adalah mendata secara sampling masyarakat miskin berdasarkan data dari Bapeda Kota Probolinggo. Cukup banyak pengalaman yang didapat, karena pakai baju putih celana hitam kadang dikira sales, anak SMK PKL, pendata bantuan, dll.

Pak Lurah Sumberwetan cukup membantu, sampai-sampai menugaskan khusus 1 orang untuk mendampingi ke wilayah-wilayah yang sulit/jauh, tugas terasa lebih ringan

CPNS

Bersama 6 orang lainnya (bidan dan perawat) baru mengawali tugas penempatan di Puskesmas Kedopok setelah masa orientasi di kelurahan selesai.

Gaji CPNS 80% dari gaji PNS dengan golongan dan masa kerja yang sama. Jasa medis tambahan sesuai dengan Perda Kota Probolinggo (kecil waktu itu, karena belum ada JKN/BPJS)

Sebelum saya masuk sudah ada 2 dokter umum. Alhamdulillah mereka cukup menerima, pembagian tugas-pun dilakukan dengan memisahkan Poliklinik Lansia sebagai layanan unggulan Puskesmas Santun Lansia. Seminggu di Poliklinik Lansia, 1 minggu di Poliklinik Umum, dan 1 minggu di Poliklinik Kesehatan Ibu dan Anak (KIA). Juga bergiliran seminggu sekali on call UGD 24 jam

Keterbatasan ruang menjadikan pemeriksaan tidak optimal karena Poliklinik Lansia digabung dengan Poliklinik Fisioterapi, dan ruangan-ruangan yang relatif sempit (malah banyak yang kurang memenuhi standart - berdasarkan buku Pedoman Standart Puskesmas).

Pemeriksaan pasien relatif cepat, karena kebanyakan kasus adalah plesetan nama puskesmas itu sendiri (pusing - kesleo - masuk angin), beberapa kasus perlu perhatian, pemeriksaan, dan konseling yang lebih lama seperti TBC (tuberculosis), MH (morbus hansen), PMS (penyakit menular seksual), tetapi juga ada petugas khusus (perawat) yang membidangi penyakit-penyakit tersebut. Malah banyak belajar dengan beliau-beliaunya para perawat/bidan yang khusus membidangi penyakit tertentu, karena banyak terkait dengan program pengobatan khusus.

Kegiatan-kegiatan lain sama dengan staf lainnya

puskesmas kedopok kota probolinggo rapat staf

Rapat Staf Puskesmas Kodopok

puskesmas kedopok kota probolinggo kerja bhakti

Kerja bhakti hari Jumat pagi (kalau tidak senam di alun-alun Kota Probolinggo)

Satu setengah tahun berikutnya memasuki persiapan Diklat Prajabatan, dibagi dalam beberapa gelombang selama 40 hari-an.

Diklat prajabatan pembukaan islamic center surabaya

Pembukaan Diklat Prajabatan Islamic Center Surabaya

Menanti apel pagi, Diklat Prajabatan Islamic Center Surabaya

Saat itu semua biaya ditanggung Pemkot Probolinggo, jadi para CPNS membayar terlebih dahulu melalui masing-masing satker, kemudian berikutnya akan mendapatkan ganti dari Pemkot.

PNS

Gaji full 100%, ada kenaikan gaji yang lumayan setiap tahun, plus gaji ke-13.
Tahun 2014 ketambahan jasa medis dari JKN/BPJS, proporsional sesuai pendidikan, masuk-tidaknya, cuti, dll. Hanya banyak protes sana-sini akibat ada poin-poin tertentu yang belum diatur dalam juknisnya. Heran ya, dulu jasa medis kecil ga ribut, sekarang jasa medis besar ribut, ya begitulah kalau masalah uang. Tapi di puskesmas saya relatif aman terkendali.

Seiring waktu tugas-tugas semakin banyak, pokok maupun tambahannya. Apalagi dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota mencanangkan Manajemen Mutu ISO 9001:2008 bagi puskesmas yang belum. Wew... lumayan sering lembur, di kantor dan rumah.

Sebetulnya cukup banyak staf yang potensial untuk mengerjakan MM ISO secara tuntas, saking banyaknya staf tugas rangkap program jadinya pengerjaan dokumen-dokumen ISO agak tersendat. Untungnya kapus yang baru adalah mantan MR (Management Representative) jadi cukup banyak dokumen-dokumen yang bisa dicontoh (baca: copy-paste legal).

Dokter di puskesmas, pelayanan kuratif (pengobatan) pasien hanya sebagian kecil dari tugas sehari-hari, sangat banyak tugas selain itu.

Tugas di masyarakat mulai dari penyuluhan di berbagai tempat, narasumber di kelurahan, sekolah, ormas, dll.

Penyuluhan dokter kecil

Tugas lintas sektor, banyak rapat dan koordinasi dengan satker lain terutama tingkat kecamatan.

Tugas dadakan dari Dinkes, dokter jaga pemberangkatan haji, event-event mendadak, pengawas khitanan, dll. Bisa jam berapa saja di telpon, bila perlu langsung dari kepala dinas.